My Graffiti Ouwghh Yeaahhhh

Graffiti, ya memang kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita, apalagi buat kita yang merupakan masyarakat perkotaan, yang biasa melintas dijalan jalan ibukota. Biasanya graffiti diidentikan dengan coretan coretan yang membuat kotor tembok tembok jalanan, tetapi itu tidak bagi saya dan para pecinta serta penggiat kesenian ini. Disini saya tidak akan menjabarkan sejarah panjang graffiti atau biasa disebut seni jalanan atau street art dalam bahasa asing, Tentunya seni graffiti tidak berasal dari negara kita Indonesia, tetapi dari luar negeri.

Memang graffiti identik dengan seorang seniman yang biasa dipanggil bomber yang beroperasi pada malam hari, ketika orang orang sudah terlelap. Sebenarnya graffiti merupakan bagian dari street art itu sendiri. Street art atau seni jalanan mempunyai banyak jenis bisa berupa graffiti yang merupakan seni melukis dengan membuat tulisan tulisan unik, mural yang mengedepankan karakter karakter, tagging yaitu tulisan tulisan dengan huruf unik , blockbuster tulisan dengan jenis huruf dan ukuran yang sangat besar, sticker paste yaitu seni menempel sticker sticker unik ditembok jalanan dll. Disini saya akan menuturkan pengalaman saya dalam menggeluti hobi saya ini, yang mungkin untuk sebagian orang dianggap sesuatu yang tidak berguna, menghabis habiskan uang dan juga mengganggu keindahan kota.

Gambar, merupakan hobi saya sejak taman kanak kanak, apapun saya gambar tetapi gambar karakter yang lebih saya senangi, seperti gambar kartun, manusia dll. Tetapi ketikan duduk dikelas 1 SMA atau tepatnya ditahun 2005 sedang booming nya seni graffiti, hampir semua media yang ada membahas tentang seni ini. Sekilas sepertinya menggabiskan banyak uang, karena harus mengahabiskan cat semprot yang banyak dan masker yang mahal harganya. Lalu ada seorang teman yang mengajak bergabung bersama kelompoknya yang baru dibuat, akhirnya saya bergabung ke kelompok itu beserta membawa 1 orang teman. Lalu kita menyamakan visi untuk membuat sebuah kelompok atau lebih ngetren disebut crew pada saat itu. Lalu nama pertama kelompok ini adalah Silent Crew.

Eksperimen pertama kami adalah tembok didepan sebuah komplek perumahan. Malam hari adalah waktu yang tepat untuk menghajar tembok itu, temboknya lumayan rata dan sangat cepat menyerat cat. Dengan bermodalkan 6 cat semprot hasil dari patungan 6 orang. Suasana malam ditambah aksi yang digunakan secara illegal atau tanpa izin dari pemilik rumah menambah sensasi untuk menggambar ditambah teguran satpam untuk menghentikan kegiatan kami memacu adrenaline kami untuk tidak memperdulikan lalu menyelesaikan gambar itu. Akhirnya adzan subuh mengakhiri petulangan pertama kami didalam dunia seni ini.

Setelah 3 bulan berselang denagn nama Silent Crew. Ternyata nama yang kami pakai sudah dipakai terlebih dahulu oleh kelompok lain, itu saya ketahui dari email yang dikirimkan oleh orang tersebut yang bermaksud untuk meminta untuk mengubah nama kelompok kami, bahkan dia mengajak berduel gambar. Akhirnya kami mengalah dan merubah nama kami menjadi Necro Creabs Crew, Necro yang berati boneka setan dalam bahasa jepang, dan creabs singkatan dari creativitas anak bangsa. Ditambah 2 orang personil menggenapkan personil kita menjadi 8 orang. Gambar demi gambar kita lalui bersama. Tetapi masih didalam komplek perumahan kami karena kami menganggap kualitas gambar kami, maka gambar didalam komplek kami jadikan untuk ajang belajar untuk memakai cat semprot dan kuas untuk menggambar dan mencari pengalaman, apalagi resikonya terbilang kecil paling tidak hanya teguran satpam keliling.

Setelah sekitar 5 gambar didalam komplek perumahan, akhirnya kita memutuskan untuk gambar dijalan raya. Kita memberanikan diri karena kita gambar ditembok panjang dipinggir jalan yang sebelumnya sudah digambar oleh teman saya yang sudah senior dan gambarnya dicoret coret. Karena etika tidak tertulis didalam dunia ini tiban meniban sudah biasa, tetapi alangkah baiknya untuk meminta izin terlebih dahulu kepada yang mempunyai gambar tersebut. Akhirnya sensasi pertama menggambar dijalanan kita rasakan, sialnya malamn itu kita menemui oknum polisi yang berpatroli yang meminta uang rokok pada kita, lalu preman mabuk yang juga meminta jatah pada saat itu. Tetapi itu tidak menjadi halangan kita untuk menyelesaikan gambar yang sudah kita buatminta. Seperti biasa terbit fajar menjadi penutup gambar kita. Kesimpulan kami pada saat itu gambar dijalanan harus beramai–ramai ( karena kita hanya berdelapan ) dan jangan membawa kendaraan beroda empat cukup motor saja, karena banyak yang akan mengincar.

Sensasi yang saya rasakan sungguh luar biasa, bisa menyelesaikan karya sendiri dengan uang sendiri terlebih pada saat akan melintas di jalanan tempat karya kita berada, sensasinya sungguh tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. LUAR BIASA!!! Apalagi setelah orang lain mengetahui kalau itu karya kita, tidak peduli bagus atau tidaknya karya itu,.

Cukup lama kami memakai nama Necro, sekitar 6 bulan. Lagi lagi masalah yang sama muncul ternyata nama necro sudah ada yang memakai, disitu timbul perpecahan diantara kami. Disitu saya memutuskan untuk keluar dari crew itu beserta 3 teman saya lainnya. Lalu kami berempat bertekat untuk melanjutkan hobi yang sudah 9 bulan kami geluti. Kami menamakan crew kita yang baru dengan nama CAERO ( yang bertahan sampai sekarang ) , yang berati Cat AEROsol. Bermodalkan pengetahuan dan kemampuan ditambah koneksi yang ada kami bertekat agar nama caero bisa terkenal didunia seni jalanan Jakarta, lebih bagus lagi di Indonesia. Tentunya kami memakai nama caero sangat hati hati, mulai dari search di internet; mengecek di komunitas seni jalanan terbesar di Indonesia yaitu Tembok Bomber Forum. Ternyata nama itu belum ada yang memakai.

Kami beruntung mempunyai teman teman dari Iseng Crew, singkatan dari Imajinasi Seni Grafis . Dari mereka komunitas besar dari dunia graffiti di Jakarta terbuka lebar, apalagi bisa gambar bersama merupakan suatu kebanggan bagi kami. Dimulai gambar bersama atau yang biasa disebut production atau bahasa ngetrennya prodo di daerah Cawang, Jakarta Timur. Menggambar bersama dengan senior senior yang umurnya diatas saya dan juga kemampuan yang luar biasa dengan teknik teknik yang belum pernah saya lihat merupakan suatu kebanggan sendiri, apalagi jika gambar saya bisa bersanding dengan mereka. Pertemuan dengan banyak komunitas di Jakarta memperluas jaringan peseni jalanan yang saya kenal, apalagi bertambah teman adalah hal yang sangat saya sukai, mulai yang dari seumuran sampai yang sudah berkeluarga semua bersatu didalam pesta menggambar bersama malam itu.

Tidak hanya dengan menggambar langsung untuk menambah pergaulan didunia graffiti, tembok bomber forum sangat membantu saya dalam menampilkan karya yang telah dibuat, menambah teman hingga mendapatkan inspirasi. Tembok Bomber merupakan forum streetart terbesar di Indonesia hingga saat ini, jumlah usernya bertambah dari hari kehari.

Memang hobi yang kami geluti ini tidak murah, harus membeli cat aerosol yang dulu harganya sekita 15rb rupiah sekalengnya, lalu cat tembok kaleng besar untuk memblok dasar tembok, lalu caps yaitu kepala cat semprot dengan 7 macam hasil semprotan yang seharga 75rb rupiah, hingga masker seharga 150rb rupiah karena bagi saya kesehatan sangat penting karena bahaya dari cat aerosol jika kita hirup terlalu banyak. Jadi untuk sekali gambar bisa mengahabiskan uang sekitar 200rb rupiah, nominal yang cukup besar untuk siswa sma seperti saya pada waktu itu, menabung dan menabung adalah solusinya pada waktu itu, karena bagi saya hobi ini sangat positif dan harus dilanjutkan.

Dari gambar ke gambar saya mulai menemukan ciri khas saya, bukan graffiti atau tulisan tulisan, tetapi lebih kea rah karakter atau mural. Saya membuat karakter yang bernama C.Ro, entah kenapa saya membuat mahluk hijau gendut bergigi tiga yang menurut orang orang menyerupai binatang kodok ini. Saya membuat sesuai inspirasi dan pikiran yang ada, maka lahirlah mahluk hijau ini disetiap gambar yang saya buat, seperti semacam keharusan jika gambar harus membuat gambar C.Ro .

Lomba lomba graffiti mulai marak diadakan di Jakarta pada waktu itu, itu merupakan ajang berekpresi sekaligus berkompetisi dengan teman teman bomber lainnya. Lomba demi lomba saya ikuti bersana kawan. Lomba pertama yang saya ikuti sekita tahun 2006 adalah lomba yang diadakan oleh Lavan8 distro yang bertempat di Taman mini Indonesia Indah, sungguh kebanggan bisa berkompetisi dengan para pecinta graffiti. Walaupun tidak mendapatkan juara tetapi dari situ saya mendapatkan banyak teman yang selanjutnya kami membuat komunitas yang lebih besar lagi. Lalu lomba lomba tingkat sma se Jabodetabek, lalu lomba revolusi 300cc tingkat sma dll, menambah pengalaman saya ditingkat perlombaan graffiti.

Di tahun 2007, Setelah bergelut dihobi ini sekitar 2 tahun, menghabiskan uang dan pulang pada saat terbit fajar tentu membuat orang tua saya khawatir dan agak marah terhadap saya, tetapi rasa khawatir itu sepertinya sirna setelah saya bersama seorang teman mendapatkan juara 1 lomba graffiti se JABODETABEK di Sma 14 Jakarta, yang diikuti lebih dari 30 sma. Kebanggan pertama adalah bisa memberikan piala untuk sekolah, apalagi saya menyerahkan piala itu langsung kepada kepala sekolah di saat upacara bendera terakhir saya di sma karena waktu itu saya kelas 3 sma dan akan menjelang ujian akhir, rasa bangga yang tidak akan hilang seumur hidup. Selain itu menghasilkan uang sebesar 750rb rupiah, tentunya dibagi dua, disitu saya dapat mebuktikan kepada orang tua bahwa hobi saya ini tidak hanya membuang buang uang tetapi dapat juga menghasilkan.

Setelah saya mempunyai teman yang banyak dari sini, lalu saya berinisiatif untuk membuat komunitas yang lebih besar atau yang lebih biasa disebut KLAN yaitu gabungan dari sejumlah crew. Lalu CAERO bersama 3caps crew dan juga Worm crew membuat klan yang bernama ASAL SEMPROT KLAN pada tahun 2007, yang pada akhirnya bergabungan crew lainnya seperti flashkid crew, YUK 07, MARK, ERME dll. Production yang pertama kami adakan di daerah Pondok Gede, yang juga merupakan tempat pertama saya untuk menggambar dijalan yang menemui masalah seperti dijelaskan diatas. Sekitar 8 crew berkumpul disini, dan sekitar 30 orang berkumpul untuk bergambar. Tetapi ternyata masalah masalah yang dahulu kita temui tidak kita dapat lagi, mobil polisi yang lalu lalang tidak sudi untuk menghentikan kegiatan kita ini, begitu juga dengan preman preman mungkin mereka takut melihat jumlah personil kita yang terlalu banyak. Pada waktu itu adalah malam satu suro, lalu kita menyebutnya adalah prodo malam satu suro yang merupakan sejarah awal berdirinya ASAL SEMPROT KLAN JAKARTA.

Lalu bersama asal semprot klan saya mulai menjelajahi daerah daerah Jakarta lainnya, seperti membuat block buster di depan Cilandak town square, Production di Underpas Kampung melayu, Production didepan Trans Tv tendean hingga acara acara besar seperti Jakarta Street Art Festival. Semoga personil mempunyai visi dan misi yang sama yaitu menghias tembok tembok Jakarta dengan graffiti karena itu merupakan hobi kita. Ada cerita menarik ketika production didepan Trans Tv Mampang, ketika itu adalah malam iedul fitri tahun 2008, suatu yang baru menggambar dimalam besar umat Islam. Disitu kita menemui kejadian kejadian unik dari mulai jalanan mampang yang penuh oleh ratusan motor dari majelis majelis, lalu ditegur oleh kepala RT setempat, polisi yang lalu lalang hingga Satpol PP sekitar 5 mobil berbaris yang nyaris mengangkut kita, sekali lagi jumlah personil yang banyak menyelamatkan kita.

Setelah itu banyak undangan undangan menggambar bersama dari beberapa komunitas kami terima mulai dari Bekasi sampai Tanggerang, semakin menambah pengalaman kita dalam berapresiasi. Terakhir saya menggambar adalah di Undepass Pramuka bersama Iseng Crew pada saat malam iedul fitri 2009, yang memang merupakan ciri has mereka membuat blockbuster sesuai teman yaitu MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN yang sudah keempat kalinya mjereka buat. Mereka biasa membuat sesuai hari hari besar, seperti hari natal & tahun baru, serta hari kemerdekaan RI mereka membuat blockbuster MERDEKA ATAU MATI. Mereka memang mengispirasi kita dalam berkarya dan terus berkarya.

Seiring dengan berjalannya waktu, kesibukan mempersulit saya untuk melanjutkan hobi saya ini ditambah padatnya jadwal perkuliahan dan organisasi yang saya ikuti menyumbang jarangnya saya membuat karya, sebenarnya tidak hanya graffiti yang saya buat throw up dijalan masih sering dilakukan, sticker act seni menempel nempel sticker juga masih dilakukan apalagi setelah sticker saya masuk di majalah online COPYPASTE magazine di edisi 1 & 2 menambah semangat untuk bersticker ria, lalu setelah ada kawan dari dunia facebook yang meminta sticker saya , yang berasal dari Amerika dan juga Argentina, menambah kebanggan saya dalam berkarya. Selain itu throw up dijalanan juga sedikit mengobati rasa rindu saya terhadap dunia ini walaupun sedikit mengotori tembok bahkan sedikit terkesan vandalism.

Kedepannya saya sangat berharap dunia seni jalanan di Indonesia dapat lebih berkembang, regenerasi tetap harus ada tetapi para senior tetap terus berkarya. Saya sengat senang melihat kolaborasi antara bomber Indonesia dengan bomber luar negeri, semoga kedepannya dapan berkelanjutan. Mungkin ada daerah yang membuat peraturan untuk melarang kegitan ini, bahkan dengan ganjaran yang berat, semoga peraturan itu cepat dihapus atau dicari solusinya agar kita sebagai penggiat hobi ini dapat wadah untuk berkreasi. Walaupun sekarang ini mulai jarang ada graffiti dijalanan lagi seperti dahulu, atau bahkan mungkin scene yang ada sedikit agak meredup, mungkin dengan adanya acara acara besar street art Indonesia dapat bangkitkan lagi dunia seni jalanan Indonesia, membangkitkan para bomber – bomber Indonesia untuk terus berkarya, berkarya, dan berkarya. Serta masyarakat dan pemerintah dapat lebih menghargai karya karya kita. Amin

MAJU TERUS STREET ART INDONESIA !!! Viva Graffita !!! Viva CAERO !!!

Label:
0 Responses

Posting Komentar

  • Rezqi Fajri Ramadhan Thamyiz

    Create Your Badge

    Blog Label

    Followers

    LINK